Relawan Demokrasi Basis Keagamaan Akan Menjangkau Jamaah Guna Memberikan Informasi Pendidikan Pemilih
Sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada basis keagamaan selama ini dipandang hanya baru sampai kepada tahap tokoh-tokoh agama saja. Akibatnya jamaah berbagai agama di Indonesia yang jumlahnya sangat besar dan tak sebanding dengan jumlah tokohnya tidak tersentuh. Sosialisasi dan pendidikan pemilih tidak mengakar kuat.
Informasi pemilu dan demokrasi tidak boleh hanya beredar di tataran elit keagamaan saja. Oleh karena itu, orientasi sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada basis keagamaan ke depan harus diubah dari gerakan yang elitis menjadi gerakan popular. Distribusi dan konsumsi informasi kepemiluan dan demokrasi harus bertarget lebih universal hingga masuk ke dalam ruang kehidupan para jamaah.
Penyelenggara pemilu harus dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan kelompok keagamaan agar dapat menggunakan forum-forum keagamaan seperti pengajian sebagai sarana sosialisasi dan pendidikan pemilih.
Contoh bentuk kegiatan yang dapat dilakukan oleh Relawan Demokrasi Basis Keagamaan adalah sosialisasi dan pendidikan pemilih ke jamaah sholat jumat, jamaah gereja/pura/wihara/klenteng dan lain sebagainya.
Bagi relawan basis keagamaan disyaratkan untuk berkedudukan sebagai penyuluh keagamaan Non-PNS. Persyaratan tersebut mengacu pada Surat Edaran Ketua KPU Republik Indonesia bernomor: 32/PP.08-SD/06/KPU/I/2019 tentang Pembentukan Relawan Demokrasi Pemilu Serentak Tahun 2019.
Di Kabupaten Tegal sendiri Relawan Demokrasi Basis Keagamaan tahun 2019 telah ditetapkan berdasarkan pengumuman yang diterbitkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tegal dengan nomor : 29/PP.08-Pu/3328/KPU-Kab/I/2019 terdiri dari Sugeng Prihadi, Heri Kushendro, Budi Setyo Wibowo, H. Muslih, MH. Bisri.
Informasi pemilu dan demokrasi tidak boleh hanya beredar di tataran elit keagamaan saja. Oleh karena itu, orientasi sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada basis keagamaan ke depan harus diubah dari gerakan yang elitis menjadi gerakan popular. Distribusi dan konsumsi informasi kepemiluan dan demokrasi harus bertarget lebih universal hingga masuk ke dalam ruang kehidupan para jamaah.
Penyelenggara pemilu harus dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan kelompok keagamaan agar dapat menggunakan forum-forum keagamaan seperti pengajian sebagai sarana sosialisasi dan pendidikan pemilih.
Contoh bentuk kegiatan yang dapat dilakukan oleh Relawan Demokrasi Basis Keagamaan adalah sosialisasi dan pendidikan pemilih ke jamaah sholat jumat, jamaah gereja/pura/wihara/klenteng dan lain sebagainya.
Bagi relawan basis keagamaan disyaratkan untuk berkedudukan sebagai penyuluh keagamaan Non-PNS. Persyaratan tersebut mengacu pada Surat Edaran Ketua KPU Republik Indonesia bernomor: 32/PP.08-SD/06/KPU/I/2019 tentang Pembentukan Relawan Demokrasi Pemilu Serentak Tahun 2019.
Di Kabupaten Tegal sendiri Relawan Demokrasi Basis Keagamaan tahun 2019 telah ditetapkan berdasarkan pengumuman yang diterbitkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tegal dengan nomor : 29/PP.08-Pu/3328/KPU-Kab/I/2019 terdiri dari Sugeng Prihadi, Heri Kushendro, Budi Setyo Wibowo, H. Muslih, MH. Bisri.
Posting Komentar untuk "Relawan Demokrasi Basis Keagamaan Akan Menjangkau Jamaah Guna Memberikan Informasi Pendidikan Pemilih"